09 April, 2009

Cara buat "Readmore" pada Blogger

Banyaknya permintaan mengenai cara buat readmore membuat saya tetap mengharuskan artikel ini ditulis. walaupun tutorial cara buat readmore sudah banyak ditulis oleh rekan blogger, sayangnya penjelasan yang diberikan kadang tidak mudah dimengerti dan malah membuat bingung, untuk itu tidak ada salahnya saya juga menulis artikel ini sebagai pelengkap agar mempermudah blogger baru bisa lebih mengerti cara membuat readmore serta cara penggunanan kode readmore pada posting.

Mungkin rekan blogger yang baru mulai membuat blog masih bingung apa itu readmore? Readmore adalah pemenggalan kalimat pada posting suatu halaman, Pemenggalan halaman posting biasanya ditandai dengan "Read More", "Next", "Baca Selanjutnya", "Baca berikutnya", "Selengkapnya" atau apalah namanya :). Readmore biasanya digunakan untuk menandai bahwa kalimat pada posting masih mempunyai kelanjutan, dan juga berguna mempersingkat halaman posting yang panjang. Pengen tau cara buatnya?


Contoh ReadMore :


Pernah menemukan pesan seperti diatas?...jika pernah jangan panik, ini hanya pesan pemberitahuan dari blogger kalau layanan sedang melakukan perbaikan maintenance pada server. pesan ini hanya berlangsung kurang lebih beberapa menit setelah itu akan normal kembali. Semoga informasi ini membantu :)Readmore.. »


Untuk membuat readmore ikuti langkah dibawah ini :

Langkah Pertama:

Buka Template - Edit HTML - Berikan tanda centang pada "Expand widget template"


Langkah Kedua:

Jangan Lupa backup blogger dengan mengklik "dowlnoad template lengkap"


Langkah Ketiga:

Cari kode dibawah ini:



Tips : Untuk mempermudah pencarian kode diatas sebaiknya ikuti tips berikut ini. pertama kamu buka program text editor misalnya notepad.exe ( Pada MS Windows tekan menu Start -> Proggram -> Accessories -> Notepad) kemudian kopy/paste kode HTML tadi ke notepad. kemudian pada notepad pilih Menu Edit -> Find. pada box find masukan kode ini
kemudian klik tombol Find next. (jika masih gak ketemu terpaksa kita melakukan pencarian secara manual)

Jika sudah menemukan kode diatas, Copy-Paste kode dibawah ini kemudian letakan kode tersebut dibawah kode diatas.











Kemudian dibawah kode diatas kita akan menemukan kode:




Lakukan Copy-Paste kode dibawah ini dibawah code diatas

Readmore »»




Tips: Kode Readmore diatas bisa ganti dengan kalimat sendiri (contoh "Baca Selanjutnya", "Baca berikutnya", "Selengkapnya")

Kode selengkapnya jika dilihat akan tampak sebagai berikut:









Readmore »»



Jika kita mengedit langsung pada halaman blogger Edit HTML dan semua kode diatas sudah dilakukan perubahan, jangan lupa disimpan ya :)


Ini jika kita menggunakan Text Editor Notepad : Setelah melakukan pengeditan kode pada notepad, lalu hapus semua kode yang ada pada halaman edit blogger, kemudian masukan seluruh kode pada notepad tadi dengan cara copy/paste) Sampai disini pengeditan kode selesai, jangan lupa disimpan.


Langkah Empat

Setelah kode diatas disimpan kita kembali dan masuk ke tab Pengaturan -> Format -> cari "Post Template" Kemudian pada kotak masukan kode dibawah ini




Jangan lupa disimpan :)


Langkah Kelima :

Disini saya akan menjelaskan cara penggunaan readmore pada halaman posting. Ketika kita melakukan posting pertama kali kita akan melihat kode:




ingat jangan hapus kode diatas karena kode tersebut merupakan kode yang akan kita gunakan dalam pemenggalan posting nantinya.


Sebagai contoh lihat cuplikan kalimat dibawah:

Tips of the day merupakan tips singkat yang akan disampaikan kepada pengunjung seriap hari, Tips ini bisa berisi apa saja, bisa berupa Tips Bisnis, Tips memasak, Tips merawat mobil, Tips money online, Tips bercinta atau apalah terserah :), Asal jangan tips blogging karena dah punya om hehehe (emang siapa om ya :). (Dini rencana text yang akan dipenggal) Sebenarnya Tips of the day disini cuma istilah saja...tips yang akan kita buat nanti bukan disampaikan setiap hari melainkan tips ini akan berganti ketika pengunjung melakukan refresh atau reload pada halaman blog.


Bagaimana cara pemenggalan kode diatas? caranya tinggal kamu lihat 2 kode pemenggalan kalimat dibawah (ingat kode hanya bekerja pada halaman editor posting)

Tips of the day merupakan tips singkat yang akan disampaikan kepada pengunjung seriap hari, Tips ini bisa berisi apa saja, bisa berupa Tips Bisnis, Tips memasak, Tips merawat mobil, Tips money online, Tips bercinta atau apalah terserah :), Asal jangan tips blogging karena dah punya om hehehe (emang siapa om ya :).
Sebenarnya Tips of the day disini cuma istilah saja...tips yang akan kita buat nanti bukan disampaikan setiap hari melainkan tips ini akan berganti ketika pengunjung melakukan refresh atau reload pada halaman blog.



Jadi hasil posting pada halaman browser akan tampai sebagai berikut:

Tips of the day merupakan tips singkat yang akan disampaikan kepada pengunjung seriap hari, Tips ini bisa berisi apa saja, bisa berupa Tips Bisnis, Tips memasak, Tips merawat mobil, Tips money online, Tips bercinta atau apalah terserah :), Asal jangan tips blogging karena dah punya om hehehe (emang siapa om ya :). Readmore »»


Selamat mencoba :) happy blogging


Percobaan read More/Baca Selengkapnya

Membuat Fungsi Read More Pada Blogger
Apa itu read more? Read more adalah fungsi khusus yang bisa Anda terapkan pada blog Anda untuk memotong tampilan artikel pada halaman utama blog Anda. Melalui sebuah link, artikel Anda bisa ditampilkan seutuhnya. Hal ini cukup efektif untuk menata tampilan blog Anda agar tidak terkesan terlalu panjang. Sebelum saya membahas bagaimana membuat fungsi read more ini, Anda saya sarankan untuk menggunakan browser Mozzila FireFox atau Opera, jangan menggunakan Internet Explorer, karena jika Anda menggunakan Internet Eksplorer seringnya Anda akan menemui pesan error. Dan tentunya untuk menggunakan fungsi ini pada blog Anda, lebih utama jika Anda tahu dasar pemrograman HTML, dimana pada jenis bahasa pemrograman ini memiliki prinsip tag buka-tutup. Misal untuk membuat huruf itu terlihat tebal dalam pemrogramannya Anda bisa menggunakan tag . Struktur penulisannya adalah seperti ini: huruf/kata yang dipertebal atau kata yang terformat .

Kadang jika kita tidak tahu dasar ini pastinya menggunakan fungsi readmore malah membuat blog menjadi acak-acakan.
Jika Anda sudah yakin akan menggunakan fungsi ini, maka akan saya bahas cara menanamkan fungsi ini pada sebuah blog dari layanan blogger.
1. Masuk ke akun Blogger Anda
2. Klik Tab "Pengaturan"
3. Klik "Format"
4. Gulung layar ke bawah, temukan kotak isian "Template Posting", isi dengan kode dibawah ini:



5. Klik "Simpan Pengaturan"

6. Klik Tab "Tata Letak"

7. Klik "Edit HTML"
8. Ada baiknya kita mem-backup template kita untuk jaga-jaga jika memang nantinya blog kita menjadi acak-acakan dan kita kesulitan mengatasinya. Kita masih bisa memakai template awal. Klik "Download Template Lengkap"
9. Jangan lupa meng-klik kotak kecil disamping tulisan "Expand Template Widget" untuk memberi tanda centang, tunggu beberapa saat hingga browser meload penuh.
10. Sekarang kita cari kode dibawah ini pada kotak pemrograman template:



11. Ganti kode diatas dengan kode dibawah ini (blok kode diatas, copy kode dibawah ini dan paste di kotak pemrograman template tadi):

Selengkapnya...


12. Jika sudah klik "Simpan Template"
13. Cara memposting artikel , Klik Tab "Posting", Klik "Edit HTML"
14. Ketikkan bagian artikel Anda yang ingin ditampakkan pada halaman awal blog Anda diatas kode:



15. Masukkan bagian artikel yang tersisa setelah kode di atas dan pastikan sebelum kode ini:



16. Jika Anda sudah selesai mengetik artikel Anda klik "Mempublikasikan Posting"

17. Selesai, silahkan Anda cek tampilan weblog Anda sekarang. Jika masih ada yang ditanyakan silahkan tanyakan ke saya melalui kotak komentar dibawah.

02 April, 2009

AYATOLLAH HIDAYAT: Learning for basic School

AYATOLLAH HIDAYAT: Learning for basic School
tolong donk kalo buat artikel berbahasa Inggris sekalian dengan artinya biar kita pembaca ndak bingung he...he....

31 March, 2009

Solusi UAN/UASBN yang mewakili 3 ranah

Diary hati, 1 April 2009
Hari ini Universitas Negeri Muhammadiyah Makkasar melakukan pembekalan Pemantapan Profesi Keguruan, dan saya terlibat di dalamnya. Pada saat sesi pertanyaan yang kebetulan pada saat itu mebahas tentang Penilaian/ assesment. maka pada itu saya memnfaatkan moment tersebut untuk menanyakan hal tentang alternatif penilaian yang memungkinkan bisa mewakili tiga ranah (kognitif, afektif dan psikomotorik) dalam ujian yang berstandar nasional itu.

Pertanyaan saya kurang lebih seperti ini" kalau kita menelaah ujian yang dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk UAN/ UASBN dan ujian negara yang lainnya maka bisa dikatakan 95% isi dari ujian nasional tersebut hanya mencakup ranah KOgnitif/pengetahuan saja dengan mengabaikan dua ranah yang lannya yaitu (afektif dan psikomotorik. pertanyaan saya kemudian adakah alternatif model penilaian yang memungkinkan mewakili ketiga ranah dalam taksonomi bloom tersebut? demikianlah kira2 salah satu pertanyaan yang saya ajukan tersebut dalam kesempatan itu.
awalnya saya merasa senang ketika sang pemateri yang tidak usah disebutkan namaynya tersebut mengatkan bahwa bukan hanya 95% soal Ujian nasional itu mencakup aspek kognitif saja, namun dengan gamblang beliau sang pemateri berani mengatakan 100% soal Ujian selama ini hanya mencakup aspek kognitif saja. sayapun semakin penasaran ingin segera mengetahui apakah memang ada strategi inovatif baru dalam ujian nasional tersebut, namun dengan penuh kekecewaan dan rasa penasaran akhirnya sang pemateri hanya berkata yang kurang lebih " beliau mengatakan sampai saat ini dia belum menemukan model soal yang mungkin bisa mewakili 3 ranah tersebut".
Meskipun dengan penuh kekecewaan karena tidak menemukan jawabannya, namun kembali aku berpikir, apa yang tidak mungkin dalam dunia ini...........semuanya mungkin dan pasti bisa maka segera kutanyakan pada sang guru yang ada dalam hati sanubari terkait persolana ini.
maka secara otomatis sang guru memberikan konsep pemikiran bahwa untuk terobosan soal ujian nasional yang bisa mewakili tiga aspek maka soal ujian nasional mestinya dirangcang dengan menggabungkan petanyaan2 yang bisa mewakili aspek kognitif ssperti yang selama ini sudah ada(apa, siapa, dan bagaimana). kemudian didalam soal tersebut mestinya ada pertanyaan2 yang yang bisa mwewakili aspek efektif(sikap) dengan model soal yang kurang lebih menanyakan sikap apa yang dilakukan yang ditempuh terhadap persoalan tertentu kemudian untuk mengukur aspek psikomotorik (keterampilan) maka sistem penilaian produklah yang paling tepat sehingga model soal yang cocok adalah siswa disiapkan alat dan bahan terstentu kemudian diminta untuk menghasilkan suatu produk.gimana sepakat...........
tidak ada yang tidak mungkin hanya saja mungkin pemerintah terlalu kaku dan mestinya pemerintah itu juga melibatkan guru tertentu yang berkompeten (seperti saya misalnya he..he... just kidd) dalam penysunan soal.
Berikan saya peluang dan kesempatan dan saya akan membuktikan kepada Indonesia bahwa soal Ujian Nasional itu bisa dalam bentuk soal yang memungkinkan mewakili 3 aspek/ ranah dalam pendidikan (kognitf, afektif, dan psikomotorik).

23 March, 2009

SOAL TRYOUT MATEMATIKA SD 2009

TRY OUT SIMULASI UN 2008
SEKOLAH DASAR


BIDANG STUDI : Matematika, Bahasa Indonesia, IPA
WAKTU : 120 Menit
TANGGAL :

MATEMATIKA


01. Luas sebenarnya bangun disamping !
Skala 1 : 400
(A) 25 m2
(B) 90 m2
(C) 400 m2
(D) 1.600 m2




02. Persegi panjang dengan p : l = 3 : 2 dan p + l = 10 cm, maka luas panjang itu adalah … cm2
(A) 11 (C) 12
(B) 13 (D) 14

03. Lebar sebenarnya bangun disamping adalah…
(A) 30 m
(B) 30 cm
(C) 4.500 m2
(D) 45 m


04. Luas persegi panjang 135 m2 dan sedang p + l = 15 cm, maka panjang dan lebar persegi panjang masing-masing adalah … cm
(A) 15 cm dan 9 cm
(B) 9 cm dan 15 cm
(C) cm dan 10 cm
(D) cm dan 10 cm



05. Persegi panjang dngan luas 50 cm2 dan l = x p serta p x l = 15 cm, maka keliling persegi panjang itu adalah …
(A) 40 (C) 30
(B) 36 (D) 35

06. Keliling persegi panjang 10 cm dan lebar 2,5 cm maka panjangnya … cm
(A) 4 (C) 2,5
(B) 3,5 (D) 1,5

07. Persegi dengan keliling 16 cm, maka luas persegi … cm2
(A) 20 (C) 16
(B) 18 (D) 14

08. Luas persegi m2, maka keliling persegi = … Cm
(A) 400 (C) 40
(B) 100 (D) 33

09. Alas dan tinggi berbanding 2 : 3. Jumlah alas dengan tinggi 30 cm, maka luas segitiga itu … cm2
(A) 180 (C) 80
(B) 108 (D) 65

10. Sebuah lingkaran dengan garis tengah 14 cm, maka luas lingkaran adalah … cm2
(A) 145 (C) 155
(B) 154 (D) 165

11. Jika jari-jari lingkaran cm, maka luas lingkaran adalah … cm2
(A) 628 (C) 62,8
(B) 314 (D) 31,4

12. Jika garis tengah lingkaran cm, maka keliling lingkaran … cm
(A) (C)
(B) (D)

13. Keliling lingkaran = 20 x  cm, maka garis tengah lingkaran adalah … cm
(A) 20 (C) 30
(B) 10 (D) 5

14. Lapangan sepak bola digambar dengan skala 1 : 4000 mempunyai panjang 3 cm dan lebar 2 cm. Luas lapangan bola yang sebenarnya …
(A) 9600 m2 (C) 90 m2
(B) 200 m2 (D) 60 m2

15. Luas sebenarnya bangun disamping!
(A) 448 m
(B) 4480 m
(C) 44800 m
(D) 448000 m


16. Sebuah lingkaran berjari-jari 1,75 cm, kelilingnya yaitu …
(A) 10 cm (C) 12 cm
(B) 11 cm (D) 13 cm

17. Luas lingkaran berdiameter 70 cm adalah …
(A) 3850 dm (C) 38,5 dm
(B) 385 dm (D) 38500 dm

18. Tanah ini akan dijual dengan harga Rp. 50.000,00,- per m2 bila skala 1 : 2500, maka harga tanah tersebut adalah …
(A) 1.3828.125.000 rupiah
(B) 1.3828.126.000 rupiah
(C) 1.3828.127.000 rupiah
(D) 1.3828.128.000 rupiah

19. Suatu data nilai adalah 6, 7, 8, 8, 7, 6, 8, 10 maka rata-ratanya adalah …
(A) 7 (C) 8
(B) 7,5 (D) 8,5

20. Rata-rata nilai kesenian 5 orang adalah 7, apabila nilai wawan digabung dengan nilai kelima anak tersebut maka rata-ratanya menjadi 7,2, nilai wawan yaitu
(A) 7,2 (C) 9,2
(B) 8,2 (D) 9
21. Suatu data disajikan dalam bentuk dibawah ini, kecuali …
(A) grafik batang
(B) grafik lingkaran
(C) grafik persegi
(D) table

22. Dibawah ini hasil ulangan 40 siswa

Nilai 4 5 6 7 8 9 10
Banyak Siswa 1 2 17 10 6 3 1

Banyaknya nilai siswa yang nilai 6 adalah …
(A) 17 (C) 8
(B) 10 (D) 6

23. Dari tabel pada no.22 banyaknya siswa yang mendapat nilai 6 keatas sebanyak
(A) 25 (C) 30
(B) 35 (D) 37

24. Dari tabel pada no.22 jika yang nilainya 5 kebawah harus mengulang tes lagi maka anak yang harus mengulang sebanyak … oaring
(A) 3 (C) 6
(B) 8 (D) 5

25. Sepuluh orang suka olah raga, yang hobi membaca orang, 25 orang senang memamcing dan 35 orang gemar makan bakso. Banyaknya orang semuanya …
(A) 80 (C) 90
(B) 85 (D) 95

26. Lambang bilangan 3.784.784. Selisih nilai bilangan 7 di atas adalah ....
(A) 69.930 (C) 699.300
(B) 70.000 (D) 700.000

27. Hasil dari 63 x 33 adalah
(A) 5.283 (C) 5.832
(B) 5.382 (D) 5.852

28. Letak koordinat S adalah …
(A) (2,5)
(B) (5, 2)
(C) (-3,5)
(D) (5, -3)



29. Rusuk sebuah balok jumlahnya adalah
(A) 6 (C) 8
(B) 10 (D) 12

30. Luas alas kali tinggi adalah rumus volum…
(A) kubus (C) balok
(B) tabung (D) bola

31. Sebuah kubus panjang rusuk 1 sisinya 7 dm. Maka volum kubus tersebut adalah ....
(A) 323 dm3 (C) 333 dm3
(B) 343 dm3 (D) 363 cm3

32. Sebuah kolam berukuran panjang 5 m, lebar 2 m dan dalam 4 m. Bila kolam diisi air penuh maka isinya . . . liter.
(A) 10.000 (C) 20.000
(B) 30.000 (D) 40.000

33. 0,15 m3 + 4,5dm3 + 3.000 cm3 ... cm
(A) 157.500 (C) 168.000
(B) 2004,65 (D) 300.500
34. Lambang pecahan desimal dari adalah
(A) 6,25 (C) 37,5
(B) 0,375 (D) 0,0625
35. Bentuk persen dari adalah …
(A) 50 % (C) 40 %
(B) 10 % (D) 20 %

36. 0,234 + 0,39 - H, maka H adalah
(A) 0,624 (C) 0,724
(B) 0,742 (D) 0,824

37. Berat badan Adi 28,5 kg, berat badan 1 kg 400 ons dan berat badan Agus 25,5 kg. Jumlah berat badan mereka adalah..
(A) 84 kg (C) 94 kg
(B) 104 kg (D) 114 kg

38. Nilai ulangan IPA Budi selama tiga kali berturut- turut adalah : 90, 701 65, 1 00 dan 85. Nilail rata- rata IPA Budi adalah
(A) 81 (C) 82
(B) 83 (D) 84

39. Hasil penimbangan berat badan 6 siswa kelas VI adalah: 2 siswa beratnya 30,3 siswo beratnya 32 dan siswa beratnya 36 kg. Berat rata-rata adalah ....
(A) 30 kg (C) 31 kg
(B) 32 kg (D) 33 kg

40. Jarak A - B pada peta 2 cm. Apabila skala pada peta 1 : 1 00.000, maka jarak-A - B sebenarnya adalah ....
(A) 0,1 km (C) 2,0 km
(B) 10 km (D) 20 km

41. KPK dari bilangan 12 dan 18 adalah ....
(A) 12 (C) 18
(B) 36 (D) 216

42. FPB dari bilangan , 120, 160 dan 200 adalah ....
(A) 40 (C) 60
(B) 80 (D) 90

43. 3,5 x (1,2 : 1,5). Hasil pengerjaannya adalah
(A) 1, 8 (C) 1,28
(B) 1,82 (D) 2,8

44. 4,5 x (r + 0,12) hasil pengerjaannya adalah
(A) 0,08 (C) 0,80
(B) 0,88 (D) 8,00

45. Pada peta jarak kota A - B adalah : 4 cm. Skala pada peta adalah 1 : 900.000. Jarak kota A - B yang sebenarnya adalah....
(A) 46,8 km (C) 64,8 km
(B) 84,6 km (D) 86,4 km

46. Sebuah lingkaran berjari-jari 6 cm. luas lingkaran tersebut adalah....
(A) 102,04 (C) 110,04
(B) 112,04 (D) 113,04

47. Sumbu simetri lipat pada segilima beraturan adalah ....
(A) 4 (C) 5
(B) 8 (D) 10

48. Pak Mudy akan membagikan sawahnya yang luasnya 2 hektar kepada 5 anaknya yang sama rata. Bagian masing-masing anaknya tersbut adalah …m2
(A) 400 (C) 40.000
(B) 4.000 (D) 400.000

49. Jumlah bilangan prima dari bilangan antara 25 – 50 adalah …
(A) 71 (C) 156
(B) 72 (D) 187

50. Kelereng Edi, Santo dan Dedy berjumlah 80 butir. Jika rasio kelereng mereka 3:5:8 kelereng Edi dan Santo berjumlah … butir
(A) 60 (C) 15
(B) 25 (D) 40

20 March, 2009

Learning for basic School

Kogntif Learning Theory
Kogntif Learning Theory: Basic Concepts and strategy. The Learning Theory (Discovery Learning). Theory is presented by Jerome Bruner (1966). Is an approach to learning, where students interact with their environment with the way mengeksplor and manipulate objects, grapple with a number of questions and controversy, or to experiment. Basic idea of this theory is the students will easily remember the concept of a concept if they get themselves through the invention of the learning process. (The principle of learning: selidiki / inquiri and find / discover).

Jerome Bruner also introduce the concept of development kognisi children who represent the 3 forms of representation:
1. Enactive: The children from activities such as movement of the direct experience or concrete activities
2. Iconic: The period when children's knowledge obtained through the course picture or other graphic images such as film and static.
3. Symbolic: A stage where the child is able to understand or build knowledge through a process bernalar using language symbols such as words or other abstract simbolisasi.
Learning theory means

Theory given by David Ausebel (1969). He argued that teachers should be able to develop kongitif potential students through the learning process meaningful. Material that is meaningful lessons that match the new concept of structure in kognisi students.

Just as Bruner and Gagne, Ausebel thought that the learning activities of students, They are located mainly at the level of basic education will be more useful if they were directly involved in the activities. However, students in higher education, the activities will directly sequester a lot of time. For them, the more effective when teachers use a description, map concepts, demonstrations, diagrams and illustrations.

The steps that are usually done to implement meaningful learning Ausebel as follows:
1. Advance Organizer (Handout)
Early delivery of the material that students will be expected of students will be mentally ready to accept the material if they mengatahui before what will be submitted by teachers.
2. Progressive Differensial
Learning materials that teachers should be gradual. Begins with the issues or the general concept, and then proceed to the matters specifically, along with examples.
3. Integrative Reconciliation
The explanation given by the teacher about the similarities and differences in the concepts they know the concept of a recently learned.
4. Consolidation
The material in the form of many more examples or exercises so that students can understand more and more ready to accept new material.
Information Processing Model

Theory is presented by Robert Gagne (1970) and argues that learning is a process where students are involved in activities that allow them to have the ability not previously owned.

There are 8 levels of learning ability, where ability to learn on a certain level determined by the ability to study at the sebelumya. The 8 levels of study are:

1. Signal Learning
Signal from the views / didengarnya, the child will give a certain response.
2. Stimulus - Response Learning
A child who gives vocal or physical responses obtained after the stimulus - response to a simple
3. Chaining
Children's ability to combine two or more stimulus to study the results - a simple response. Channing only limited movement in the series (not a series of oral language products.
4. Verbal Association
Form of merger that involves the study of language units, such as naming an object / objects.
5. Multiple Discrimination
Students' ability to connect several previous chainning ability.
6. Concept Learning
Children learn the concept of means capable of response to the stimulus that comes through abstraknya characteristics. Through understanding the concept of students able to identify the other objects of different sizes, colors, and the material, but still has kararkteristik of the object itself.
7. Principle Learning
Students' ability to connect a concept with other concepts.
8. Problem Solving
Student able to apply the principles that have been learned to achieve a target.

Meanwhile, there are three main components in the processing of information, namely:

Short Memory
LONG-TERM Memory
REGISTER PENGINDERAAN

Forget the causes that occur in the process of interference, namely:
Lost Causes
Obstacles Proactive: Where berinterferensi with the task and learned
Obstacles Retroaktif: Where, when learning a second job to make someone forget what has been learned previously
Cognitive strategies

Cognitive skills is a strategy that's organized in a function to manage and monitor the use of concepts and rules, or the internal capabilities that can be organized to assist students in the learning process, the process of thinking, problem solving and decision making (Gagne, 1974).

Stretegi cognitive ability is the highest of the cognitive domain (Gagne's Taxonomy) after analysis, synthesis and evaluation (Bloom Taxonomy).

The type of cognitive strategies, including:
1. Consider strategies and make the observation effectively
2. Strategies to face the material that encodes for a long-term storage (image forming, focusing, scanning etc.)
3. Strategy recall (retrival), (mnemonic system, visual images, Rhyming)
4. Problem-solving strategies

Pemerolehan cognitive strategies
Pemerolehan kerapkali immediately obtained and its use more reliable through training and practice.

Learning conditions for cognitive strategies, is determined by two things:
1. Conditions in the student
Understanding the concept with the many times in the grind
2. Conditions in the learning situation
Strategy oriented tasks and found by the learners
Cognitive Development Model

This model presented by Jean Piaget (1896-1980). According to Piaget there are four stages of human development kognisi, as follows:

1. Sensorimotor Level (0-2 yr)
Children begin to learn and the ability to control their environment through five indra and gerakannya. Behavior of infants at this stage based solely on the stimulus it receives. Around the age of 8 months, infants have the knowledge of object permanence is even though the object is not visible at any time before the eyes, does not mean that the object does not exist. Before the age of 8 months the baby is generally thought that the object that does not mean they do not see any. At this stage, the baby has a world based on pengamatannya on the basis of movement / activity that is done people disekelilingnya.

2. Phase Preoporational (2-7 yr)
Children at this stage is capable of thinking before acting, although the ability berpikirnya not until the level of logical thinking ability. The period of 2-7 yr, the life of children is also marked with a self-centered attitude, which they think subjectively and objectivity can not afford to see the views of others, so that their views difficult to accept other people.

Characteristics of children who have growth kognisinya on stage preporational is ketidakmampuannya distinguish 2 objects that have the same period, the amount or volume of a fixed shape although change. Not because of abstract thinking, the children in this age is easier to learn if the teachers involve the use of concrete objects rather than just using words only.

3. Phase Concrete (7-11 yr)
In general, at this stage children have the ability to understand the concept of conservation (concept of conservacy), although that is an object changed shape, but the period, the number or volume is fixed. Children are also able to make observations, assess and evaluate, so they are not as self-centered past. Children's ability to think at this stage still in the form of concrete, they have not been able to abstract thinking, so they are also only able to finish shoptalk lessons of concrete. Learning activities that involve students in involving students in direct experience is very effective compared with the explanation of teachers in the form of verbal (words).

4. Formal Operations stage (11 yr and over)
At this stage, the ability of students already on stage, abstract thinking. They were able to make a hypothesis, the consequences that might occur and to test the hypothesis they create. If a problem faced on the students in the development of formal operational stage is able to formulate all of the possibilities and determine the likelihood that the most likely occur based on the ability to think logically and analistis.

Although in the beginning, piaget thought that at the age of about 15 years, almost all young people will reach the stage of formal development of this operation. However, the fact that many high school students and even some adults are not once has the ability to think in this level.
Cognitive theory: The Konstruktivisme

Basically, the knowledge we have is konstruktivisme (formation) our own (Von Glaseserfeld, 1996). Someone who will shape the study, he does not just imitate or reflect what is taught or who read it, but to create understanding of both personal and social (Resnick, 1983; Bettencourt, 1989). Knowledge is formed through interactions with the environment.

In order to understand something learned, the learners should be able to find, organize, store, and thinking out a concept or event in the process of the active and constructive. Through the process of formation of the concept continue to be built so understanding (Bettencourt, 1989).

Konstruktivisme views
Teaching is not a move knowledge from teacher to student, but an activity that allows students to build their own knowledge (Bettencourt, 1989).

Think that both have more important than the correct answers (Von Glasersfeld, 1989).

Konstruktivisme Ideas About Knowledge
Student mengkonstruksi cognitive schemes, categories, concepts and knowledge in building the structure, so that each student has a cognitive scheme, category and a different structure

The process of reflection and abstraksi become someone very influential in the contribution of knowledge (Reflection / abstraction as primary).

Factors Affecting the Construction Knowledge
1. Results that have been owned construction (constructed Knowledge)
2. Domain experience (Domain Of Experience)
3. Network cognitive structures (Cognitive Existing Structure)

In the meaning Konstruktivisme
a. Learning means the form of meaning
b. Construction is a process that continuously
c. Learning activities rather than collecting facts, but with the thought process of creating understanding

In the role Konstruktivisme
a. Provide the learning experience
b. Provide activities that stimulate student keingintahuan
c. Provide facilities that make students productive thinking
d. Monitor and evaluate the results of student learning

Learning process Konstruktivisme
a. Orientation (Apersepsi)
b. Elisitasi, ideas students Disclosure
c. Restructuring ideas: (explain ideas, berargumentasi, developing new ideas and evaluate new ideas)

In the evaluation Konstruktivisme
Alternative Assessment, using potofolio, observation process, and simulation games, group dynamics, case studies and performance appraisal

Learning Strategies Konstruktivisme
Among others, Student-Centered Strategic Learning, where students learn active, independent learning, cooperative and collaborative learning, self-regulated learning and generative learning.

Konstruktivisme Implications of Learning Process
Based on the principle that "In a study must be someone mengkonstruksi own knowledge," then the teacher should make students actively participate in building or mengkonstruksi knowledge.

There are two questions that need to be teachers, namely:
1. Experiences that should be provided for students in order to expedite the learning process
2. How learners can provide or disclose what they know to give meaning to the experience that (Tobin, Trippin and Gallard, 1994)

Learning model that describes the principles konstruktivisme: a vast opportunity for students to the ideas and thoughts, assisted students to think and reflect more knowledge in their activities such as discussion groups, debates, writing paper, make dimajalah research reports, discussions with experts, examine the in the, the question and protest against what was the teacher, etc..
Theory Konstruktivisme

Over the last two Dasa warsa this, the education obtained from the theory of mind konstruktivisme so many countries the changes are fundamental to the system and the practice of their education, and Competency-Based Curriculum (KBK) also did not escape the influence of this theory. Paul Suparno in "Philosophy in Education Konstruktivisme" trying to analyze the implications of the practice of philosophy in education konstruktivisme.

Konstruktivisme is a philosophy that stresses that knowledge is knowledge formation (construction) our own (Von Glaserfeld). Knowledge is not imitation of reality, not the picture of the world the fact that there is. Knowledge is the result of construction activities through cognitive someone making structure, categories, concepts, and schemes to establish the necessary knowledge.

If behaviourism emphasizes skill or behavior as a goal of education, while emphasizing maturasionisme knowledge developed in accordance with age, while konstruktivisme emphasize development and understanding of the concept in depth, active knowledge construction as students are made. If someone does not actively build the knowledge, even though old age will not be developing knowledge. Considered a correct knowledge when knowledge is useful to confront and solve the problem or phenomenon that is suitable. Knowledge can not be transferred as such, but must itself be interpreted by each person. Knowledge is also not something that already exists, but a process that developed continuously. In the process keaktivan determine someone is in developing knowledge.

Psychologist Jean Piaget was the first to use the philosophy konstruktivisme, while the theory of knowledge known as the theory of cognitive adaptation. Similarly, with each organism must adapt to the physical environment to be able to survive, as well as the structure of the human mind. Dealing with the human challenges, experiences, new symptoms, and issues that must be ditanggapinya secaca cognitive (mental). For that, people thought the scheme should be developed more detailed or general, or need to change, and said the experience was. That way, a form of knowledge and always evolving.

The process includes:
1. Schemes / skemata is a cognitive structure which someone adapt and continue to have mental development in interaction with the environment. The scheme also works as categories utnuk identify the stimulus that comes, and growing.
2. Asimilasi is the process of cognitive change in the scheme which still retains the concept of first, or just add details.
3. Accommodation is the process of establishment of the scheme or because the initial concept is not suitable anymore.
4. Equilibrasi is a balance between asimilasi and accommodation so that someone can unify the experience outside the structure dalamya (skemata). The process of development of the intellect of someone walking disequilibrium toward equilibrium through asimilasi and accommodation.

Learning for basic School

Kogntif Learning Theory: Basic Concepts and strategy. The Learning Theory (Discovery Learning). Theory is presented by Jerome Bruner (1966). Is an approach to learning, where students interact with their environment with the way mengeksplor and manipulate objects, grapple with a number of questions and controversy, or to experiment. Basic idea of this theory is the students will easily remember the concept of a concept if they get themselves through the invention of the learning process. (The principle of learning: selidiki / inquiri and find / discover).